Powered by Blogger.
Latest Post
17:19
Terimalah Panggilan Sejarah, Mahasiswa Pemuda Pemimpin Strategis Bangsa
Written By __CunG__ on Monday, 19 March 2012 | 17:19
Adalah merupakan hak dan kewajiban serta tanggungjawab setiap
warga Negara untuk berfikir bebas, menyatakan pendapat tanpa rasa
takut, memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kemanusian dimuka bumi
ini.
Tidak ada pantangan dan tekanan serta hambatan bagi setiap orang berpikir positif untuk bangsa dan negaranya.
Bangsa ini telah terbagi menjadi rakyat kecil dan rakyat besar Rakyat
kecil merupakan bagian “terbesar”, sedangkan rakyat besar merupakan
bagian “terkecil”.
Rakyat besar yang merupakan bagian
terkecil bangsa ini telah menikmati segala-galanya dari hasil pasca
kemerdekaan Indonesia antara lain dalam bentuk KKN penguasa-pengusaha
dan pengusaha-penguasa, Negara ini telah mereka robah menjadi
NEGARA-MAFIA-KKN.
17:41
Hiruk Pikuk Negeriku
Written By __CunG__ on Sunday, 18 March 2012 | 17:41
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Saudara-saudara beserta adek-adek ku Mahasiswa dan Pemuda.
Salam perjuangan sebangsa dan setanah air.
Ketika
Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan BANGSA Indonesia, mungkin
tidak satu orang pun yang menyangka bahwa akan ada suatu periode yang
bernama Reformasi seperti saat ini, dan mungkin sangatlah terlalu jauh
dari jangkauan prediksi waktu itu bahwa Negara dan bangsa yang sudah
merdeka ini akan kembali berada dalam “PENJAJAHAN” dalam arti kwalitas
yang sangat menyakitkan.
10:11
26 Maret 2012
Seluruh Basis Sibuk untuk meyakinkan bahwa KUTIKA telah tiba... dan dengan sabar KITA mendengar ejekan serta cemooh sebagian mahasiswa mayoritas... kelompok pemimpi mau bergerak kembali.
Dengan sabar sambil membawa kardus dan selebaran pasukan Kaur Ka Ka Kha trus mensosialisasikan 27 Maret Mahasiswa Indonesia Telah Bersatu.
Jam 17:00
Pasukan Kaur Ka Ka Kha menghitung berapa hasil penggalangan dana dan mengukur berapa istimasi masa untuk besok. Dengan satu yang lainnya memberi semangat Kaur Ka Ka Kha.
Jam 21:00
Seluruh Pasukan Kaur Ka Ka Kha tidur dalam kondisi yang tak nyenyak menanti sang fajar mengganti hari yaitu 27 Maret 2012.
Renungan KITA
Written By __CunG__ on Friday, 16 March 2012 | 10:11
26 Maret 2012
Seluruh Basis Sibuk untuk meyakinkan bahwa KUTIKA telah tiba... dan dengan sabar KITA mendengar ejekan serta cemooh sebagian mahasiswa mayoritas... kelompok pemimpi mau bergerak kembali.
Dengan sabar sambil membawa kardus dan selebaran pasukan Kaur Ka Ka Kha trus mensosialisasikan 27 Maret Mahasiswa Indonesia Telah Bersatu.
Jam 17:00
Pasukan Kaur Ka Ka Kha menghitung berapa hasil penggalangan dana dan mengukur berapa istimasi masa untuk besok. Dengan satu yang lainnya memberi semangat Kaur Ka Ka Kha.
Jam 21:00
Seluruh Pasukan Kaur Ka Ka Kha tidur dalam kondisi yang tak nyenyak menanti sang fajar mengganti hari yaitu 27 Maret 2012.
06:55
Surat telah kami sampaikan kepada mu orang tua ku Rakyat Indonesia tertanggal 18 September 2011, dalam kesadaran penuh dan mengemban tanggungjawab sikap Gerakan Kita terhadap Pemerintahan SBY-Budiono yang tidak ada jalan lain harus segera dihentikan, karena Pemerintahan SBY-Budiono telah menghianati kesejarahan eksistensi Indonesia Merdeka. Pesan telah kami sampaikan selayaknya anak bangsa terdidik pada tanggal 20, 28 Oktober dan 10 November 2011, tapi yang kami terima adalah kekerasan, dan kembali darah kami harus keluar dihari hari bersejarah menuju Indonesia Merdeka yaitu Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
DOAKAN KAMI ORANG TUA “KU” RAKYAT INDONESIA
Written By __CunG__ on Thursday, 15 March 2012 | 06:55
DOAKAN KAMI ORANG TUA “KU” RAKYAT INDONESIA
KARENA DOA MU ADALAH RAHMAT DARI-NYA
PUTRA-PUTRI MU
MAHASISWA PEMUDA PELAJAR INDONESIA
Surat telah kami sampaikan kepada mu orang tua ku Rakyat Indonesia tertanggal 18 September 2011, dalam kesadaran penuh dan mengemban tanggungjawab sikap Gerakan Kita terhadap Pemerintahan SBY-Budiono yang tidak ada jalan lain harus segera dihentikan, karena Pemerintahan SBY-Budiono telah menghianati kesejarahan eksistensi Indonesia Merdeka. Pesan telah kami sampaikan selayaknya anak bangsa terdidik pada tanggal 20, 28 Oktober dan 10 November 2011, tapi yang kami terima adalah kekerasan, dan kembali darah kami harus keluar dihari hari bersejarah menuju Indonesia Merdeka yaitu Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
Kering sudah rasanya tenggorokan kita dan sudah
berbusa-busalah mulut kita dalam Gerakan Kita mengingatkan, dan menyampaikan
kepada Pemerintahan SBY-Budiono bahwa ada yang “SALAH” dan kesalahan yang
paling mendasar adalah penghianatan terhadap kesejarahan yang berarti penghianatan
kepada kakek, nenek kita yang telah gugur untuk menggapai Indonesia Merdeka.
“Penghianatan Kesejarahan Indonesia berarti
Gelaplah sudah Kesejahtraan dan Keadilan bagi Rakyat Indonesia”.
Keterpanggilan “KESEJARAHAN” Gerakan Kita hari ini merupakan
Renungan Dalam Cita-Cita dimana pada saat kami Mahasiswa, Pemuda dan Pelajar
Indonesia masih berbentuk janin dalam kandungan ibu, ibu berkata “….Jadilah Anak yang berbakti kepada Negara
serta berguna untuk nusa dan bangsa sebagai bentuk kebanggaan orang tua.. ”,
setelah berjuang selama 9 bulan dan ibu melahirkan kita ayah berkata “….Jadilah Anak yang berbakti kepada Negara
serta berguna untuk nusa dan bangsa sebagai bentuk kebanggaan orang tua..”,
Tabungan yang telah dikumpulkan oleh jerih payah orang tua kita untuk
pendidikan kita bermulai dari TK, SD, SMP, SLTA dan Universitas semenjak
terhitung 6 s/d 23 tahun umur kita maka ada satu penanaman dasar yang sama dari
guru serta pengajar kita yaitu :
Tanggal Kesejarahan
|
Keterangan Kesejarahan
|
17
Agustus 1945
|
Pembacaan
Proklamasi oleh Bung Karno dijalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. |
18
Agustus 1945.
|
Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk pada 7 Agustus 1945, menetapkan
bahwa:1. Mengesahkan UUD 45 sebagai UUD RI.. 2. Memilih Ir Soekarno dan Drs
Mohd. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. 3. Sebelum MPR terbentuk,
presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional. |
22
Agustus 1945,
|
PPKI
membentuk: 1. Komite Nasional 2. Partai Nasional Indonesia. 3. Badan Keamanan
Rakyat. |
29
Agustus 1945,
|
Pelantikan
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan ketua Mr Kasman Singodimejo. |
31
Agustus 1945,
|
Pemerintah
menetapkan pekik perjuangan yang mulai berlaku 1 Sepetember 1945 yaitu pekik:
“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. |
5
Sepetember 1945,
|
Sultan
Hamengkubuwono IX, menyatakan bahwa “Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat” yang
bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia. |
19
September 1945,
|
Di
Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya terjadi insiden bendera, Karena beberapa
orang Belanda menaikkan bendera merah putih biru di hotel tersebut yang
menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Rakyat merebut dan merobek bagian
birunya menjadi hanya bendera Sang Saka Merah Putih tercinta. |
19
September 1945,
|
Rapat
Raksasa di-Lapangan Ikada, Jakarta untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan. |
5
Oktober 1945,
|
Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). |
Labels:
ABAUT ME
05:28
Empat pilar inilah yang akan membawa Negara Indonesia sebagai Negara yang besar, aman dan makmur.
Kesadaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya
Kesadaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya serta
Kesabaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada batas akhirnya untuk mengembalikan
Indonesia kepada relnya yaitu :
1.
Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan
Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945.
2.
Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai
filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
3.
Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila
bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
4.
Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat
di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang
budaya.
Empat pilar inilah yang akan membawa Negara Indonesia sebagai Negara yang besar, aman dan makmur.
Oleh karena itu, kehendak perubahanlah di dalam “KESEJARAHAN”
maka
:
PEMERINTAHAN
SBY-BUDIONO HARUS DIHENTIKAN
dan PEMERINTAHAN
TRANSISI dalam KOMITE NASIONAL INDONESIA HARUS SEGERA DIBENTUK DENGAN
PENGAWALAN MAHASISWA PEMUDA SELAKU PEMIMPIN STRATEGIS BANGSA BERSAMA
TNI-TENTARA RAKYAT KEKUATAN STRATEGIS BANGSA YANG DIDUKUNG OLEH KEKUATAN RAKYAT
ATAS RIDHO YANG MAHA KUASA untuk membawa kembali Indonesia di dalam rel nya.
16:22
Sikap Anak Bangsa
Written By __CunG__ on Tuesday, 13 March 2012 | 16:22
PERNYATAAN SIKAP
KONSOLIDASI NASIONAL MAHASISWA INDONESIA-JAKARTA
KONAMI JAKARTA
KONSOLIDASI NASIONAL MAHASISWA INDONESIA-JAKARTA
KONAMI JAKARTA
Mari kita renungkan sejenak “KUTIPAN” ini:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan inikemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Teks Pembukaan UUD 1945)
Kutipan di atas merupakan Lembaran dan pernyataan yang syah di Negara
Republik Indonesia tercinta, artinya sangat dijunjung kebenaran sejarah
dan konstitusinya hal ini lah yang menjadi dasar strategis objektif
kenapa Gerakan Kita Mahasiswa Pemuda Indonesia kembali mengambil jalan
turun ke jalan dalam bentuk gerakkan ekstra parlementer dan menyatukan
tekat persatuan untuk menghentikan segera pemerintahan SBY-Boediono
yang telah dengan tegas menghinati jiwa dan roh kesejarahan Indonesia
yaitu :
1. Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
3. Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
4. Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat di bidang politik,
berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
Dimana pernyataan ini merupakan bagian pandangan Propinsi yang telah
disampaikan di depan mimbar paripurna pertemuan Konsolidasi Nasional
Mahasiswa Indonesia di USNI-Jakarta (KONAMI) dengan pernytaan 21
Propinsi lainya sebagai dasar penguat
MAKLUMAT MAHASISWA BERSATU UNTUK RAKYAT
MENGGUGAT SBY-BOEDIONO UNTUK MUNDUR DARI JABATANNYA DAN HARUS DI ADILI SEADIL ADIL NYA DAN MENCABUT MANDAT DPR MPR
Maklumat ini harus segera diwujudkan sebagai bentuk tanggungjawab
mahasiswa dan pemuda yang merupakan pengemban amanat penderitaan
rakyat, yang sebentar lagi dalam hitungan hari akan kembali menerima
beban “PENDERITAAN” yang berkepanjangan dengan niat pemerintah akan
menaikan BBM dan TDL maka dengan tegas Konsolidasi Nasioanal Mahasiswa
Indonesia Jakarta menyatakan sikap :
- MENGGUGAT SBY-BOEDIONO UNTUK MUNDUR DARI JABATANNYA DAN HARUS DI ADILI SEADIL ADIL NYA DAN MENCABUT MANDAT DPR MPR.
- TOLAK KENAIKAN HARGA BBM DAN TDL SEBAGAI BENTUK SIKAP MELAWAN “BUNG GUBERNUR JENDRAL BESERTA KOMPRADOR-KOMPRADORNYA”YANG TELAH MEMBAWA KEMBALI INDONESIA DIDALAM KETERJAJAHAN INTERVENSI ASING.
- MENGECAM TEGAS TINDAKAN POLRI YANG TELAH MELAKUKAN PENCULIKAN TERHADAP MAHASISWA UNHALU KENDARI.
DIKELUARKAN OLEH :
JAKARTA 12 MARET 2012
USNI, UMJ, UBK, UNAS, UNPAM, UKI, UMT, USAHID, UNSADA, UIJ, UIN, IISIP,
GUNADARMA, THAMRIN, STIKIP KN, STIT, BSI KRAMAT, BSI CIPULIR, UNINDRA,
JAGAT RI
09:05
LUPAKAH “KAU” BUNG PRESIDEN KENAPA ADA SERANGAN UMUM 1 MARET 1949
LUPAKAH “KAU” BUNG PRESIDEN
Written By __CunG__ on Friday, 2 March 2012 | 09:05
LUPAKAH “KAU” BUNG PRESIDEN KENAPA ADA SERANGAN UMUM 1 MARET 1949
Dengan ini Gerakan Kita Jarigan Garda Teritorial Republik Indonesia (JAGAT RI) mengingatkan kepada “BUNG” yang telah menghianati kesejarahan Indonesia apa itu serangan umum 1 Maret 1949.
“Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah
Serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara besar-besaran yang direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman, untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan.
Sekitar awal Februari 1948 di perbatasan Jawa Timur, Letkol. dr. Wiliater Hutagalung - yang sejak September 1948 diangkat menjadi Perwira Teritorial dan ditugaskan untuk membentuk jaringan pesiapan gerilya di wilayah Divisi II dan III - bertemu dengan Panglima Besar Sudirman guna melaporkan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB dan penolakan Belanda terhadap resolusi tersebut dan melancarkan propaganda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi.
Melalui Radio Rimba Raya, Panglima Besar Sudirman juga telah mendengar berita tersebut.
Panglima Besar Sudirman menginstruksikan untuk memikirkan langkah-langkah yang harus diambil guna meng-counter propaganda Belanda.
Hutagalung yang membentuk jaringan di wilayah Divisi II dan III, dapat selalu berhubungan dengan Panglima Besar Sudirman, dan menjadi penghubung antara Panglima Besar Sudirman dengan Panglima Divisi II, Kolonel Gatot Subroto dan Panglima Divisi III, Kol. Bambang Sugeng.
Pemikiran yang dikembangkan oleh Hutagalung adalah, perlu meyakinkan dunia internasional terutama Amerika Serikat dan Inggris, bahwa Negara Republik Indonesia masih kuat, ada pemerintahan (Pemerintah Darurat Republik Indonesia – PDRI), ada organisasi TNI dan ada tentaranya.
Untuk membuktikan hal ini, maka untuk menembus isolasi, harus diadakan serangan spektakuler, yang tidak bisa disembunyikan oleh Belanda, dan harus diketahui oleh UNCI (United Nations Commission for Indonesia) dan wartawan-wartawan asing untuk disebarluaskan ke seluruh dunia.
Untuk menyampaikan kepada UNCI dan para wartawan asing bahwa Negara Republik Indonesia masih ada, diperlukan pemuda-pemuda berseragam Tentara Nasional Indonesia, yang dapat berbahasa Inggris, Belanda atau Perancis. Panglima Besar Sudirman menyetujui gagasan tersebut dan menginstruksikan Hutagalung agar mengkoordinasikan pelaksanaan gagasan tersebut dengan Panglima Divisi II dan III.”
Jelas adanya kenapa Serangan Umum 1 Maret 1949 itu dilakukan bahwa menunjukan dan menyatakan kepada dunia Internasional Indonesia telah merdeka yang telah dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945 dari keterjajahan dan sebagai bangsa yang dijajah.
Dan bung presiden harus ingat bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945 disitulah ditetapkan Pembukaan UUD 1945 yang setiap alineanya memperjelas dan mempertegas tujuan kenapa Indonesia Merdeka.
Dan Gerakan Kita Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (JAGAT RI) tidak akan pernah melupakan demi tujuan Indonesia Merdeka bahwa bukan hanya terjadi peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 saja karena telah terjadi rangkeyan patriotic dari leluhur-leluhur orang tua kakek kami yang juga telah gugur di pertempuran heroik
di Medan (Medan Area, Oktober 1945),
Palagan Ambarawa (12 – 15 Desember 1945),
Bandung Lautan Api (April 1946),
Perang Puputan Margarana Bali (20 November 1946), Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang (1 – 5 Januari 1947)
dan juga tidak melebihi semangat berjuang Divisi Siliwangi, ketika melakukan long march, yaitu berjalan kaki selama sekitar dua bulan – sebagian bersama keluarga mereka - dari Yogyakarta/Jawa Tengah ke Jawa Barat, dalam rangka melancarkan operasi Wingate untuk melakukan perang gerilya di Jawa Barat, setelah Belanda melancarkan Agresi II tanggal 19 Desember 1948.
Dan masih banyak lagi pertempuran heroik di daerah lain. Hingga waktu itu, yang sangat menonjol dan dikenal oleh rakyat Indonesia adalah perjuangan arek - arek Suroboyo pada Pertempuran di Surabaya / Peristiwa 10 November 1945, yang dimanifestasikan dengan pengukuhan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Kesejarahan ini lah menjadi modal dasar Gerakan Kita hari ini dimana gerakan kita meyakini kebenaran akan kesejarahan menuju Indonesia merdeka dengan satu tujuan yang termaktup di dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945, serta nilai-nilai PANCASILA dengan karenanya atas kemerdekaan Indonesia harus berdaulat dibidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
@. Lalu apa hak “BUNG” Presiden menempatkan kembali Indonesia di dalam keterjajahan apa pun itu alasannya karena gerakan kita diajarkan bahwa posisi Presiden RI merupakan posisi yang mulia untuk menerima mandat menjalankan tujuan Indonesia Merdeka,
@. Lalu apa hak “BUNG” Presiden merendahkan kedudukan Presiden RI hanya sebatas Gubernur Jendral dan menjadikan perangkat jajaran “BUNG” hanya sebagai komprador-komprador intervensi asing di Republik Indonesia ini yang telah dinyatakan kemerdekaannya oleh Soekarno-Hatta atas nama Rakyat Indonesia.
@. Dan catatan keras kami Gerakan Kita JAGAD RI :
Apa hak bung SBY menodai kesejarahan orang tua kami SARWO EDI yang merupakan satu diantara tokoh-tokoh bangsa kami.
Kondisi ini lah maka menempatkan Kesadaran Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya serta Kesabaran Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda sudah pada batas akhirnya....Sebab sudah tidak ada jalan lain, sehingga gerakan mahasiswa dan pemuda harus kembali turun kejalan dan selanjutnya menyerahkan kepada kekuatan Yang Maha Kuasa untuk menggerakan kekuatan kesadaran rakyat bersatu kembali membela dan melindunggi Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda yang menghendaki Perubahan hakiki menuju Kedaulatan Kesejahtraan Rakyat seperti kehendak hati kecil rakyat mengharapkan kesejatiaan kemerdekaan Indonesia.
Karena siapa yang berani menyangkal diantara kita bahwa :
1. Alam demokrasi reformasi tidak mampu mengikis dan melemahkan budaya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang menjadi pondasi dasar hancurnya karakter bangsa sebagai bangsa yang berbudaya dan bersosial yang telah ditanamkan dalam nilai-nilai Pancasila.
2. Alam demokrasi telah menghancurkan tatanan nilai-nilai Jiwa Pembukaan UUD 1945 dengan melakukan Amandemen terhadap UUD 1945 sehingga kekisruhan hukum, politik dan ekonomi terjadi terkhusus terhadap Pasal 33.
Sehingga bahkan berujung kepada hilangnya tata nilai Bhineka Tunggal Ika dan eksistensi Negara Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan dan dilandasi kesenjangan ekonomi yang kita tahu benar bahwa dampak akibat atonomi daerah lebih kepada tumbuhnya raja-raja kecil dan terciptanya wilayah-wilayah tergadaikan dalam investasi dan penanaman modal dengan dasar pembangunan.
Ini adalah hasi Perang Strategy dimana Indonesia berada dalam objek Perang Modern yang sama sekali tidak diantisipasi oleh tokoh-tokoh atau Pemimpin hari ini yang menjunjung tinggi alam Demokrasi Reformasi.
Catatan kita
Tidak akan pernah lupa dengan apa yang terjadi hari ini dengan Aceh atas nama demokrasi…. !!!, baru-baru ini dengan Irian Jaya atas kekayaan alam nya….!!! Dan menanti beberapa daerah kambali yang bergejolak akibat pengelolahan potensi sumber daya alam local….. sehingga menjadi pertanyaan besar kita “ Desintegrasi atau kemerdekaan di dalam keterjajahan”
3. Alam demokrasi reformasi telah menutup matanya terhadap laju gerak situasi jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin bertambah besar dalam Republik tercinta ini yang sangat diperankan oleh gerak Negara-negara kapitalis, neo kolonialis, dan imperialis gaya baru telah melancarkan perang liberalisme dan perdagangan bebas terhadap kita serta Negara-negara berkembang lainnya. Kita telah dicengkram oleh IMF, WTO, ILO, Bank Dunia, embargo senjata, dan sebagainya. Bahkan kita semua telah ditipu mentah-mentah oleh mesin quick count dilain itu alam demokrasi reformasi juga membiarkan tanpa benteng pertahanan penguasa kita dikuasai oleh cukong-cukong Cina, operasi suap cina, serta dijadikan mesin uang RRC-Singapore-Hongkong-Taiwan. Keadaan inilah yang semakin mejerumuskan katidak mampuan pertahanan ekonomi nasional menjalankan peran dan fungsinya yang teramanatkan dalam nilai-nilai Pancasila serta cita-cita Negara Indonesia merdeka yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Menjadi jelas dan tegas bahwa Indonesia berada dalam pusaran Perang Strategy antara Blok RRC vs Blok AS sehinnga Indonesia berada dalam cengkraman Perang Modern.
4. Alam demokrasi reformasi tidak mampu membendung seluruh gerak operasi intelejen asing yang telah berhasil menjadikan Indonesia sebagai Negara yang penuh konflik, gerakan separatis dan tergedy-tragedy kemanusian yang berbau sara. Sehingga situsi ini membuat peran Keamanan dan Pertahanan yang di emban oleh TNI/POLRI tidak mampu berkutik menghadapi ini karena tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.
5. Total Jendral alam demokrasi reformasi telah memporak porandakan empat pilar eksistensi Negara Indonesia sebagai Negara merdeka yaitu hancurnya nilai-nilai Pancasila, Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan eksistensi kesatuan Negara kita dalam bingkai NKRI.
Maka kembali Gerakan Kita menegaskan
Kesadaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya serta Kesabaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada batas akhirnya untuk mengembalikan Indonesia kepada relnya yaitu :
1. Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
3. Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
4. Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
Empat pilar inilah yang akan membawa Negara Indonesia sebagai Negara yang besar, aman dan makmur.
Oleh karena itu, kehendak KESEJARAHANLAH maka :
Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (JAGAT RI) menyatakan
* TURUNKAN SBY-BUDIONO ADILI SEADIL-ADILNYA serta CABUT MANDAT DPR/MPR. (Maklumat Mahasiswa Bersatu untuk Rakyat –KONAMI- )
* MENYERAHKAN MANDAT PENDERITAAN RAKYAT KEPADA MAHASISWA PEMUDA SELAKU PEMIMPIN STRATEGIS BANGSA
“SIKAP” TNI yang positif mutlak diperlukan dalam hal ini sebagai wujud panggilan sejarah selaku TNI-Tentara rakyat
KARENA GERAKAN INI DILAKUKAN SEPENUHNYA ATAS DASAR MEMBAWA KEMBALI INDONESIA DI DALAM RELNYA DENGAN KESEDARAN PENUH AKAN HAK DAN KONSTITUSI INDONESIA DENGAN BERPIJAKKAN
Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
01 Maret 2012
“Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah
Serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara besar-besaran yang direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman, untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan.
Sekitar awal Februari 1948 di perbatasan Jawa Timur, Letkol. dr. Wiliater Hutagalung - yang sejak September 1948 diangkat menjadi Perwira Teritorial dan ditugaskan untuk membentuk jaringan pesiapan gerilya di wilayah Divisi II dan III - bertemu dengan Panglima Besar Sudirman guna melaporkan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB dan penolakan Belanda terhadap resolusi tersebut dan melancarkan propaganda yang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi.
Melalui Radio Rimba Raya, Panglima Besar Sudirman juga telah mendengar berita tersebut.
Panglima Besar Sudirman menginstruksikan untuk memikirkan langkah-langkah yang harus diambil guna meng-counter propaganda Belanda.
Hutagalung yang membentuk jaringan di wilayah Divisi II dan III, dapat selalu berhubungan dengan Panglima Besar Sudirman, dan menjadi penghubung antara Panglima Besar Sudirman dengan Panglima Divisi II, Kolonel Gatot Subroto dan Panglima Divisi III, Kol. Bambang Sugeng.
Pemikiran yang dikembangkan oleh Hutagalung adalah, perlu meyakinkan dunia internasional terutama Amerika Serikat dan Inggris, bahwa Negara Republik Indonesia masih kuat, ada pemerintahan (Pemerintah Darurat Republik Indonesia – PDRI), ada organisasi TNI dan ada tentaranya.
Untuk membuktikan hal ini, maka untuk menembus isolasi, harus diadakan serangan spektakuler, yang tidak bisa disembunyikan oleh Belanda, dan harus diketahui oleh UNCI (United Nations Commission for Indonesia) dan wartawan-wartawan asing untuk disebarluaskan ke seluruh dunia.
Untuk menyampaikan kepada UNCI dan para wartawan asing bahwa Negara Republik Indonesia masih ada, diperlukan pemuda-pemuda berseragam Tentara Nasional Indonesia, yang dapat berbahasa Inggris, Belanda atau Perancis. Panglima Besar Sudirman menyetujui gagasan tersebut dan menginstruksikan Hutagalung agar mengkoordinasikan pelaksanaan gagasan tersebut dengan Panglima Divisi II dan III.”
Jelas adanya kenapa Serangan Umum 1 Maret 1949 itu dilakukan bahwa menunjukan dan menyatakan kepada dunia Internasional Indonesia telah merdeka yang telah dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945 dari keterjajahan dan sebagai bangsa yang dijajah.
Dan bung presiden harus ingat bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945 disitulah ditetapkan Pembukaan UUD 1945 yang setiap alineanya memperjelas dan mempertegas tujuan kenapa Indonesia Merdeka.
Dan Gerakan Kita Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (JAGAT RI) tidak akan pernah melupakan demi tujuan Indonesia Merdeka bahwa bukan hanya terjadi peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 saja karena telah terjadi rangkeyan patriotic dari leluhur-leluhur orang tua kakek kami yang juga telah gugur di pertempuran heroik
di Medan (Medan Area, Oktober 1945),
Palagan Ambarawa (12 – 15 Desember 1945),
Bandung Lautan Api (April 1946),
Perang Puputan Margarana Bali (20 November 1946), Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang (1 – 5 Januari 1947)
dan juga tidak melebihi semangat berjuang Divisi Siliwangi, ketika melakukan long march, yaitu berjalan kaki selama sekitar dua bulan – sebagian bersama keluarga mereka - dari Yogyakarta/Jawa Tengah ke Jawa Barat, dalam rangka melancarkan operasi Wingate untuk melakukan perang gerilya di Jawa Barat, setelah Belanda melancarkan Agresi II tanggal 19 Desember 1948.
Dan masih banyak lagi pertempuran heroik di daerah lain. Hingga waktu itu, yang sangat menonjol dan dikenal oleh rakyat Indonesia adalah perjuangan arek - arek Suroboyo pada Pertempuran di Surabaya / Peristiwa 10 November 1945, yang dimanifestasikan dengan pengukuhan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Kesejarahan ini lah menjadi modal dasar Gerakan Kita hari ini dimana gerakan kita meyakini kebenaran akan kesejarahan menuju Indonesia merdeka dengan satu tujuan yang termaktup di dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945, serta nilai-nilai PANCASILA dengan karenanya atas kemerdekaan Indonesia harus berdaulat dibidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
@. Lalu apa hak “BUNG” Presiden menempatkan kembali Indonesia di dalam keterjajahan apa pun itu alasannya karena gerakan kita diajarkan bahwa posisi Presiden RI merupakan posisi yang mulia untuk menerima mandat menjalankan tujuan Indonesia Merdeka,
@. Lalu apa hak “BUNG” Presiden merendahkan kedudukan Presiden RI hanya sebatas Gubernur Jendral dan menjadikan perangkat jajaran “BUNG” hanya sebagai komprador-komprador intervensi asing di Republik Indonesia ini yang telah dinyatakan kemerdekaannya oleh Soekarno-Hatta atas nama Rakyat Indonesia.
@. Dan catatan keras kami Gerakan Kita JAGAD RI :
Apa hak bung SBY menodai kesejarahan orang tua kami SARWO EDI yang merupakan satu diantara tokoh-tokoh bangsa kami.
Kondisi ini lah maka menempatkan Kesadaran Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya serta Kesabaran Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda sudah pada batas akhirnya....Sebab sudah tidak ada jalan lain, sehingga gerakan mahasiswa dan pemuda harus kembali turun kejalan dan selanjutnya menyerahkan kepada kekuatan Yang Maha Kuasa untuk menggerakan kekuatan kesadaran rakyat bersatu kembali membela dan melindunggi Gerakan Kita Mahasiswa dan Pemuda yang menghendaki Perubahan hakiki menuju Kedaulatan Kesejahtraan Rakyat seperti kehendak hati kecil rakyat mengharapkan kesejatiaan kemerdekaan Indonesia.
Karena siapa yang berani menyangkal diantara kita bahwa :
1. Alam demokrasi reformasi tidak mampu mengikis dan melemahkan budaya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang menjadi pondasi dasar hancurnya karakter bangsa sebagai bangsa yang berbudaya dan bersosial yang telah ditanamkan dalam nilai-nilai Pancasila.
2. Alam demokrasi telah menghancurkan tatanan nilai-nilai Jiwa Pembukaan UUD 1945 dengan melakukan Amandemen terhadap UUD 1945 sehingga kekisruhan hukum, politik dan ekonomi terjadi terkhusus terhadap Pasal 33.
Sehingga bahkan berujung kepada hilangnya tata nilai Bhineka Tunggal Ika dan eksistensi Negara Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan dan dilandasi kesenjangan ekonomi yang kita tahu benar bahwa dampak akibat atonomi daerah lebih kepada tumbuhnya raja-raja kecil dan terciptanya wilayah-wilayah tergadaikan dalam investasi dan penanaman modal dengan dasar pembangunan.
Ini adalah hasi Perang Strategy dimana Indonesia berada dalam objek Perang Modern yang sama sekali tidak diantisipasi oleh tokoh-tokoh atau Pemimpin hari ini yang menjunjung tinggi alam Demokrasi Reformasi.
Catatan kita
Tidak akan pernah lupa dengan apa yang terjadi hari ini dengan Aceh atas nama demokrasi…. !!!, baru-baru ini dengan Irian Jaya atas kekayaan alam nya….!!! Dan menanti beberapa daerah kambali yang bergejolak akibat pengelolahan potensi sumber daya alam local….. sehingga menjadi pertanyaan besar kita “ Desintegrasi atau kemerdekaan di dalam keterjajahan”
3. Alam demokrasi reformasi telah menutup matanya terhadap laju gerak situasi jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin bertambah besar dalam Republik tercinta ini yang sangat diperankan oleh gerak Negara-negara kapitalis, neo kolonialis, dan imperialis gaya baru telah melancarkan perang liberalisme dan perdagangan bebas terhadap kita serta Negara-negara berkembang lainnya. Kita telah dicengkram oleh IMF, WTO, ILO, Bank Dunia, embargo senjata, dan sebagainya. Bahkan kita semua telah ditipu mentah-mentah oleh mesin quick count dilain itu alam demokrasi reformasi juga membiarkan tanpa benteng pertahanan penguasa kita dikuasai oleh cukong-cukong Cina, operasi suap cina, serta dijadikan mesin uang RRC-Singapore-Hongkong-Taiwan. Keadaan inilah yang semakin mejerumuskan katidak mampuan pertahanan ekonomi nasional menjalankan peran dan fungsinya yang teramanatkan dalam nilai-nilai Pancasila serta cita-cita Negara Indonesia merdeka yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Menjadi jelas dan tegas bahwa Indonesia berada dalam pusaran Perang Strategy antara Blok RRC vs Blok AS sehinnga Indonesia berada dalam cengkraman Perang Modern.
4. Alam demokrasi reformasi tidak mampu membendung seluruh gerak operasi intelejen asing yang telah berhasil menjadikan Indonesia sebagai Negara yang penuh konflik, gerakan separatis dan tergedy-tragedy kemanusian yang berbau sara. Sehingga situsi ini membuat peran Keamanan dan Pertahanan yang di emban oleh TNI/POLRI tidak mampu berkutik menghadapi ini karena tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.
5. Total Jendral alam demokrasi reformasi telah memporak porandakan empat pilar eksistensi Negara Indonesia sebagai Negara merdeka yaitu hancurnya nilai-nilai Pancasila, Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuhnya UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan eksistensi kesatuan Negara kita dalam bingkai NKRI.
Maka kembali Gerakan Kita menegaskan
Kesadaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada puncaknya serta Kesabaran Mahasiswa dan Pemuda sudah pada batas akhirnya untuk mengembalikan Indonesia kepada relnya yaitu :
1. Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
3. Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
4. Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
Empat pilar inilah yang akan membawa Negara Indonesia sebagai Negara yang besar, aman dan makmur.
Oleh karena itu, kehendak KESEJARAHANLAH maka :
Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (JAGAT RI) menyatakan
* TURUNKAN SBY-BUDIONO ADILI SEADIL-ADILNYA serta CABUT MANDAT DPR/MPR. (Maklumat Mahasiswa Bersatu untuk Rakyat –KONAMI- )
* MENYERAHKAN MANDAT PENDERITAAN RAKYAT KEPADA MAHASISWA PEMUDA SELAKU PEMIMPIN STRATEGIS BANGSA
“SIKAP” TNI yang positif mutlak diperlukan dalam hal ini sebagai wujud panggilan sejarah selaku TNI-Tentara rakyat
KARENA GERAKAN INI DILAKUKAN SEPENUHNYA ATAS DASAR MEMBAWA KEMBALI INDONESIA DI DALAM RELNYA DENGAN KESEDARAN PENUH AKAN HAK DAN KONSTITUSI INDONESIA DENGAN BERPIJAKKAN
Menjunjung tinggi eksistensi Kemerdekaan Indonesia yang telah di Proklamirkan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Menegakkan Jiwa Pembukaan UUD 1945 sebagai filosofi dasar Negara-Bangsa yang berkedaulatan rakyat dalam bingkai NKRI.
Menjalankan sepenuhnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas idiologi Negara tetapi juga sebagai falsafah bangsa
Atas Kemerdekaannya Indonesia harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
01 Maret 2012